Didirikan dan dipimpin oleh Bedi Zubaedi, yakni seorang praktisi dan profesional di industri restoran cepat saji yang telah mendapatkan penghargaan Asia Pacific Entrepreneurship Awards 2011 (APEA) dan Anugerah Wirausaha Indonesia 2016, Quick Chicken telah berdiri untuk pertama kalinya pada tahun 2000 di Demangan, Yogyakarta.
Pada saat itu, Indonesia baru saja mengalami krisis moneter dan banyak sekali karyawan yang di PHK sehingga perekonomian sangat merosot. Namun ternyata, hal tersebut justru membuat Bedi Zubaedi tertantang untuk mendirikan Quick Chicken.
Bukan rahasia umum lagi bahwa Yogyakarta terkenal dengan wisata kuliner yang sangat murah. Sehingga, Bedi Zubaedi menyatakan bahwa jika Quick Chicken dapat dijual dengan harga yang terjangkau dan bisa survive di Yogyakarta, maka di kota-kota lain pun akan survive.
Visi dan misi didirikannya brand yang telah diakui sebagai pionir brand fried chicken lokal Indonesia lewat penghargaan Pioneer Brand Indonesia pada tahun 2011 ini adalah menjadikan Quick Chicken sebagai chain fast food nomor satu di Indonesia, menyediakan makanan bergizi yang memiliki cita rasa tinggi untuk dapat dinikmati seluruh masyarakat dengan harga yang terjangkau, serta memanfaatkan bahan baku Indonesia yang beragam untuk dijadikan satu produk dengan nilai tambah.
Telah berdiri hampir 18 tahun dengan di support oleh tim yang memiliki daya dan upaya yang tinggi, Quick Chicken kini telah memiliki tidak kurang dari 230 gerai yang tersebar di seluruh pelosok Negeri. Dengan tim yang sangat luar biasa ini, Quick Chicken dapat memiliki lebih dari 300 gerai dan akan bertambah hingga 700 gerai pada tahun 2018 mendatang. Sehingga, di tahun 2018 nanti Quick Chicken akan memiliki lebih dari 1000 gerai.
Seiring dengan perkembangan Quick Chicken yang pesat, tentunya dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai. Oleh karena itu, Quick Chicken telah memiliki Training Center yang sangat terintegrasi untuk menciptakan dan membekali tenaga kerja yang terampil dan siap pakai tersebut. Training Center Quick Chicken dinamakan berbeda, yaitu Pusat Bisa dengan tagline "Mengurangi Kekurangan".
Tak hanya Pusat Bisa saja, Quick Chicken juga memiliki tim Research and Development (R&D) yang secara berkala membuat produk-produk baru bercita rasa tinggi dengan penuh kreativitas dan inovasi dengan menggabungkan produk international dengan cita rasa asli Indonesia seperti American Penyet, American Kremes dan Spaghetti Rawon.
Selain itu, Bedi Zubaedi membangun sebuah processing standard recipe, yakni PT Beta Ciptarasa Indonesia (BCI) yang memproduksi bumbu dengan standar yang diakui dan mendistribusikannya ke seluruh gerai Quick Chicken serta Logistic (Warehouse and Processing) yang membantu kebutuhan bahan baku Quick Chicken.
Selama perjalanannya, brand fried chicken lokal asal Indonesia ini telah mendapatkan penghargaan seperti Top of Mind (tahun 2013 - 2015), Market Leader Award (tahun 2012 - 2016), Indonesia Franchise Marketing Award (tahun 2016 & 2017) dan Indonesia Digital Popular Brand Award (tahun 2016 - 2017). Tak hanya itu, Quick Chicken juga telah memiliki sertifikat halal sejak tahun 2011.